RESENSI
RESENSI
Resensi adalah suatu penilaian terhadap sebuah karya. Karya yang dimaksud disini bisa berupa berupa buku dan karya seni film dan drama.
Menulis resensi terdiri dari kelebihan, kekurangan dan informasi yang diperoleh dari buku dan disampaikan kepada masyarakat.
Unsur Unsur Resensi
Terdapat unsur-unsur yang harus dipenuhi sehingga dapat dikatakan utuh, berikut ini unsur-unsurnya:
1. Judul
Judul semestinya harus mempunyai kesinambungan dengan isi resensi. Selain itu, judul yang menarik memberikan nilai lebih tersendiri.
2. Menyusun Data Buku
Penyusunan data buku dapat dilakukan sebagai berikut:
• Judul buku;
• Pengarang;
• Penerbit;
• Tahun terbit beserta cetakannya;
• Dimensi buku;
• Harga buku;
3. Isi Resensi Buku
Bagian ini berisi mengenai sinopsis, ulasan singkat buku dengan kutipan singkat dan keunggulan serta kelemahan buku, rumusan kerangka buku dan bahasa yang digunakan.
4. Penutup Resensi Buku
Pada bagian penutup biasanya berisi alasan kenapa buku tersebut ditulis dan kepada siapa buku tersebut ditujukan.
Jenis-jenis Resensi
Secara garis besar resensi dibagi menjadi 3 jenis, yaitu:
1. Informatif, disini resensi disampaikan secara singkat dan umum dari keseluruhan isi buku.
2. Deskriptif, yaitu resensi yang membahas secara detail pada setiap bagian atau bab nya.
3. Kritis, yaitu resensi yang mengulas detail buku menggunakan metodologi ilmu pengetahuan tertentu. Isi resensi biasanya objektif dan kritis dalam menilai isi buku.
Tetapi bisa saja ketiga jenis resensi diatas diterapkan secara bersama-sama karena ketiganya tidak baku.
Tujuan Resensi
Perlu kita ketahui bahwa tujuan resensi diantaranya sebagai berikut:
• Mengetahui kelebihan dan kekurangan buku yang di resensi.
• Memberikan gambaran kepada pembaca dan penilaian umum dari sebuah karya secara ringkas.
• Memberikan masukan kepada penulis berupa kritis dan saran terhadap isi, substansi, cara penulisan buku.
• Mengetahui latar belakang dan alasan buku tersebut diterbitkan.
• Menguji kualitas buku dan membandingkan terhadap karya lainnya.
Manfaat Resensi
1. Bahan Pertimbangan
Memberikan gambaran kepada pembaca mengenai suatu karya dan mempengaruhi mereka atas karya tersebut.
2. Sarana Promosi Buku
Buku yang di-resensi biasanya adalah buku baru yang belum pernah di-resensi. Sehingga dengan melakukan hal ini bisa menjadi salah satu bentuk promosi buku sehingga terkenal dan banyak terjual.
3. Pengembangan Kreativitas
Seperti yang kita ketahui bahwa semakin sering menulis semakin baik tingkat keahlian kita, sehingga dengan rajin meresensi secara tidak langsung bisa mengembangkan kreativitas menulis.
4. Nilai Ekonomis
Dan hal yang mungkin tidak kamu bayangkan adalah dengan meresensi buku kita bisa mendapatkan imbalan berupa uang atau lainnya. Lumayan kan!
Contoh Resensi Buku
1. Contoh Resensi Buku Non Fiksi Buku yang diresensi kali ini adalah buku non fiksi yang membahas pengalaman pribadi penulis. Berikut contoh resensi buku non fiksi yang bisa kamu cek: Identitas Buku Judul buku: God Explained in a Taxi Ride Pengarang: Paul Arden Penerbit: Perigee Tahun Terbit: 2009 Tebal halaman: 123 halaman Sinopsis Buku Sejak awal peradaban, lebih banyak pikiran dicurahkan untuk memahami Tuhan dibanding topik lainnya. Namun tak seorang pun dapat memahaminya. Akhirnya buku kecil ini berhasil menjelaskan dalam sekali perjalanan naik taksi. Isi Resensi: Buku God Explained in a Taxi Ride ini menceritakan tentang pengalaman penulis bagaimana cara pandang ia tentang ketuhanan. Paul Arden adalah penulis beberapa buku tentang periklanan dan motivasi. Beberapa karya buku lainnya yang terkenal adalah Whatever You Think, Think The Opposite dan It’s Not How Good You Are, It’s How Good You Want To Be. Dalam bukunya yang berisi filosofi ketuhanan menurutnya ini, Paul Arden tidak berusaha memberitahu mana agama yang benar dan salah. Ia lebih menekankan pada kepercayaan akan masing-masing orang di muka bumi, tentang bagaimana kepercayaan itu memengaruhi kepribadian dan tingkah laku. Kelebihan Buku: Paul Arden bisa membawakan karya ini dengan bahasa yang mudah dimengerti beserta ilustrasi-ilustrasinya. Meskipun ia memberikan pandangan pribadinya, tapi tidak ada kesan memojokkan kepercayaan tertentu, melainkan seolah Arden mengajak kita semua untuk saling menghormati dan menghargai perbedaan. Kekurangan Buku: Meskipun judulnya seolah memberi kesan bahwa buku ini bisa dimengerti dalam sekali perjalanan taksi, tapi sebenarnya tidak semudah itu. Buku ini merupakan buku filosofi yang perlu dibaca oleh orang berpikiran terbuka dan perlu analisa lebih lanjut tentang apa yang dibaca.
1. Contoh Resensi Buku Non Fiksi Buku yang diresensi kali ini adalah buku non fiksi yang membahas pengalaman pribadi penulis. Berikut contoh resensi buku non fiksi yang bisa kamu cek: Identitas Buku Judul buku: God Explained in a Taxi Ride Pengarang: Paul Arden Penerbit: Perigee Tahun Terbit: 2009 Tebal halaman: 123 halaman Sinopsis Buku Sejak awal peradaban, lebih banyak pikiran dicurahkan untuk memahami Tuhan dibanding topik lainnya. Namun tak seorang pun dapat memahaminya. Akhirnya buku kecil ini berhasil menjelaskan dalam sekali perjalanan naik taksi. Isi Resensi: Buku God Explained in a Taxi Ride ini menceritakan tentang pengalaman penulis bagaimana cara pandang ia tentang ketuhanan. Paul Arden adalah penulis beberapa buku tentang periklanan dan motivasi. Beberapa karya buku lainnya yang terkenal adalah Whatever You Think, Think The Opposite dan It’s Not How Good You Are, It’s How Good You Want To Be. Dalam bukunya yang berisi filosofi ketuhanan menurutnya ini, Paul Arden tidak berusaha memberitahu mana agama yang benar dan salah. Ia lebih menekankan pada kepercayaan akan masing-masing orang di muka bumi, tentang bagaimana kepercayaan itu memengaruhi kepribadian dan tingkah laku. Kelebihan Buku: Paul Arden bisa membawakan karya ini dengan bahasa yang mudah dimengerti beserta ilustrasi-ilustrasinya. Meskipun ia memberikan pandangan pribadinya, tapi tidak ada kesan memojokkan kepercayaan tertentu, melainkan seolah Arden mengajak kita semua untuk saling menghormati dan menghargai perbedaan. Kekurangan Buku: Meskipun judulnya seolah memberi kesan bahwa buku ini bisa dimengerti dalam sekali perjalanan taksi, tapi sebenarnya tidak semudah itu. Buku ini merupakan buku filosofi yang perlu dibaca oleh orang berpikiran terbuka dan perlu analisa lebih lanjut tentang apa yang dibaca.
Nama:canda aprilia
BalasHapusKls:Xll
Identitas Buku
Judul bukusuratkecilUntuk Tuhan
Jumlah Halaman : 232 halaman
Penulis : Agnes Davonner
Tahun Terbit : 2008
Penerbit : Inandra Published.
Sinopsis
Kisah yang ditulis oleh Agnes Davonner ini menggambarkan kisah nyata dari seorang gadis remaja yang berjuang melawan kanker ganas yang ia derita. Ketika gadis itu diprediksi bahwa umurnya sudah tidak lama lagi namun gadis tersebut tetap menjalani aktivitasnya seperti biasa tanpa ada rasa mengeluh yang terucap dari bibirnya.
Sebut saja ia Keke, nama panggilannya ia tinggal bersama orangtua tersayangnya. Keke adalah sosok gadis remaja yang sangat periang dan aktif dalam kegiatan intra atau ekstra sekolah. Hal itu menyebabkan ia memiliki teman yang banyak.
Saat masa-masa dimana Keke mengetahui tentang penyakitnya dan di vonis oleh dokter tidak akan lama lagi hidupnya, hal itu tak menggetarkan hati Keke untuk tetap terus bersekolah, walaupun lambat laun kondisi fisiknya banyak yang berubah, kanker itu seolah menggerogoti tubuh Keke gadis yang pintar itu, wajah Keke yang semula cantik dan berseri berubah bak seorang monster yang mengerikan, namun hal ini tak menjadikan Keke patah semangat dalam belajar dan menuntut ilmu.
Keke juga lambat laun mengalami kerontokan pada rambut di kepalanya karena efek kemoterapi yang ia lakukan. Maka dari itu sehari-harinya Keke menggunakan rambut palsu. Ketika sang Ayah melihat keadaan Keke yang semakin hari semakin memburuk kondisinya, hal itu membuat Ayahnya tidak tega atas apa yang dialami oleh putrinya. Namun orang tuanya pun tidak tega jika melihat Keke di operasi agar dapat menyembuhkan wajahnya.
Perjuangan Ayah Keke tak berhenti sampai disitu saja, ia terus mencari beberapa alternatif pengobatan yang dapat membantu putrinya untuk menyembuhkan kanker yang di idap oleh Keke. Namun hasilnya sama sekali tidak berbuah apapun, Keke masih saja terus melemah dan memburuk dengan penyakit kankernya.
Akhirnya sang Ayah mengambil tindakan medis lagi dan Keke menjalani kemoterapi yang mengakibatkan kerontokan pada rambut di kepalanya, namun hasil dari kemoterapi ini tidak sia-sia karena Keke berhasil bertahan dari vonis dokter yang menyatakan bahwa dirinya akan meninggal dalam waktu dekat.
Kebahagiaan yang menyelimuti mereka tak lama, dan dalam kisah Surat Kecil Untuk Tuhan juga menceritakan kisah betapa setianya teman-teman Keke yang selalu mensupport dan tak malu untuk berteman dengan Keke, setelah dinyatakan Keke sembuh dari penyakit Kanker ganas itu tak lama kemudian Keke mengalami hal yang aneh dan tak lama dari itu setelah dilakukan penelitian bahwa kanker ganas yang di idap oleh Keke telah mengakar pada tubuhnya sehingga sulit untuk dimusnahkan.
Sebelum Keke meninggal dunia ia menuliskan Surat Kecil Untuk Tuhan, dan ditengah kabar haru kepergian Keke, ada juga kabar bahagia yang datang bahwa Keke mendapatkan nilai terbesar pada ujian akhir semester yang beberapa bulan lalu ia lalui.
*Kelebihan
Kelebihan dari cerita dalam novel ini adalah penulis berhasil menghantarkan pesannya kepada pembaca, walaupun dalam bentuk yang tersirat. Bahwa semangat hidup itu tetap harus ada sekalipun tubuh dan keadaan tidak memungkinkan kita untuk bertahan.
Melalui novel ini juga pembaca seolah mendapatkan kekuatan yang besar dari perjuangan Keke dalam melawan kanker ganasnya.
Nama : Yuski M.Faishol
BalasHapusKelas : XII
Judul buku: Sebuah Seni untuk Bersikap Bodo Amat
Pengarang: Mark Manson
Penerbit: Gramedia Widiasarana Indonesia
Tanggal Terbit: 20 Februari 2005
Tebal halaman: 256 halaman
Sinopsis Buku:
“Apapun masalahnya, konsepnya sama: selesaikan masalah, lalu berbahagialah. Sayangnya bagi banyak orang, rasanya hidup tidak sesederhana itu. Itu karena mereka menghadapi masalah dengan paling tidak satu dari dua cara berikut: penyangkalan atau mentalitas korban” (hal 37)
Isi Resensi:
Buku ini menceritakan seorang Charles Bukowski seorang pecandu alkohol senang bermain perempuan,penjudi kronis,kasar, kikir,dan tukang utang.Ia bercita-cita menjadi seorang penulis. Karya Bukowski selalu ditolak oleh hampir setiap majalah, tetapi hal tersebut tidak membuatnya menyerah ia tetap menulis dan membuat puisi. Sehingga dengan pengalamannya ia memiliki sikap bodo amat
Dalam bukunya yang berisi makna cuek yang bukan berarti tidak peduli terhadap apapun, Charles Bukowski gambaran sederhana untuk mengarahkan kembali ekspektasi hidup dalam memilih apa yang penting karena pada intinya hidup hanyalah rentetan masalah yang tidak ada ujungnya.
Kelebihan Buku:
Melalui karakter tokoh Charles Bukowski yang kuat dan gigih, kita mendapat makna tersendiri untuk bersikap cuek, dan tetap bahagia menatap masalah yang sedang dialami
Kekurangan Buku:
Meskipun judulnya seolah memberi kesan tentang kiat-kiat cuek, tapi ternyata tidak cuek disini menggambarkan seorang pejuang yang meraih impian dengan segala rintangan.
Nama. :Muhammad Shohih Bukhory
BalasHapusKelas. : Xll
Judul : Violet Evergarden
Volume : 1 (pertama)
Penulis : Kana Akatsuki
Ilustrator : Akiko Takase
Penerbit : KA Esuma Bunko (japan)
Tahun Terbit : 25 desember 2015
Tebal : 367 halaman
SINOPSIS
Seorang gadis humanoid bernama Violet Evergarden mendedikasikan hidupnya untuk dibesarkan dalam medan perang sebagai senjata hidup. Namun di dalam semua kekacauan tersebut, tumbuh sebuah rasa spesial yang dimilikinya kepada Gilbert, seorang mayor dalam pasukannya, yang selalu memberikan perhatian kepadanya. Hingga akhirnya pada suatu pertumpahan darah yang tak bisa dihindari, Gilbert gugur di dalam perang dan Violet harus kehilangan kedua tangannya. Saat kesadarannya memudar, Gilbert hanya bisa menggumamkan satu kalimat, "Aku mencintaimu." Namun Violet yang seumur hidupnya dihabiskan dalam perang, hanya dapat merasakan pedih tanpa bisa menggambarkan apa arti dari 'cinta' itu sebenarnya.Perang telah usai, dan Violet yang menggunakan tangan palsu (seperti boneka), diurus oleh Claudia, seorang teman lama Gilbert, yang menawarinya pekerjaan sebagai amanuensis (asisten yang menulis dikte atau menyalin manuskrip). Tugas utamanya adalah mengetik atau menulis apa pun yang diinginkan klien. Bisa berupa surat, sandiwara, atau transkripsi. Dengan pekerjaan ini, Violet berharap untuk dapat memahami apa itu 'cinta' selama ia mengungkapkan perasaan orang lain yang dituang dalam surat-surat tersebut
Dalam pekerjaannya, Violet bertemu dengan berbagai klien dengan permintaan mereka sendiri: seseorang yang ingin menulis drama, seorang ibu yang ingin mengirim surat, bahkan seorang tentara yang ingin menyampaikan pesan terakhirnya. Orang-orang itu punya sendiri latar belakang dan karakteristik yang berbeda, tetapi Violet tetap menunjukan pribadi yang tenang, anggun, dan tegas. Dia tidak pernah ragu untuk mengatakan apa yang salah atau benar di depan orang lain. Dia selalu menyapa orang dengan sebutan kehormatan, bahkan walaupun orang mengatakan hal-hal buruk padanya.
KELEBIHAN
Dalam novel, keindahan dan kualitas elegan muncul melalui deskripsi yang jelas yang menggambarkan segala sesuatu dengan detail yang bagus pada setiap bagiannya. Pendeskripsian karakter Violet dijelaskan dengan sangat baik disertai dengan ilustrasi menawan yang sangat mendukung dan tentunya dapat memanjakan mata. Plot cerita tidak pasaran serta terdapat banyak adegan yang tidak mudah ditebak. Pengembangan karakter juga dituliskan dengan sangat baik, setiap emosi yang dituangkan dalam kalimat pada novel tidak hanya tersampaikan kepada karakter dalam cerita (klien Violet), namun pembaca dapat ikut terbawa oleh emosi yang disajikan dalam cerita.
KEKURANGAN
Sayangnya, dibalik kualitas detail yang sangat baik, usaha penulis untuk membuat plot sulit ditebak justru malah menjadi bumerang dalam novel ini sendiri. Terdapat beberapa bagian yang dibuat sangat menggantung sehingga malah menyulitkan pembaca dalam memahami cerita.
Nama:Mohammad Amirudin
BalasHapusKelas:XII
Identitas Novel
Judul novel : Bumi Manusia
Penulis : Pramoedya Ananta Toer
Penerbit : Lentera Dipantara
Tahun terbit : Cetakan 1, 1980. Cetakan ke-27, Juni 2018
Jumlah halaman : 551 halaman
Sinopsis Novel
Bumi Manusia bercerita tentang Minke, seorang pribumi yang bersekolah di HBS. Padahal pada masa itu, yang dapat masuk ke sekolah HBS adalah orang-orang keturunan Eropa.
Ia merasa gelisah melihat nasib pribumi lainnya yang tertindas. Melihat kondisi di sekitarnya itu, Minke tergerak untuk memperjuangkan nasib pribumi melalui tulisan, yang menurutnya membuat suaranya tidak akan padam ditelan angin.
Di tengah cerita, Bumi Manusia juga memiliki sinopsis kisah cinta antara Minke dan Annelies, gadis Indo yang juga anak dari Nyai Ontosoroh dengan tuannya Herman Mellema. Novel ini juga menggambarkan kondisi masa kolonialisme belanda pada saat itu.
Kelebihan Novel
Alur ceritanya sangat menarik dan permasalahan ditulis cukup jelas
Banyak memberi beberapa gambaran yang sangat jelas mengenai masalah-masalah yang timbul dalam kehidupan manusia di jaman kolonialisme
Kekurangan Novel
Ada beberapa bahasa yang digunakan terlalu puitis, sehingga sulit untuk dimengerti
Nama: defri
BalasHapusKelas:xll
Identitas: karya sastra
Judul: homo sapiens cosmo 1 yang berdoa
Penulis: kurnia gusti sawiji
Tgl penerbitan: 6-08-2023
(Cerita karya sastra)
Ketika tuhan memberikan kekalahan dia pun berbisik menmanjatkan doa kepada tuhannya agar bisa bangkit setelah terpuruk kini suaranya lemah dan tulangnya tadak lagi memompang memanjatkan doa kepada tuhan dia tahu itu dan itulah yang dilakukan terus menerus tanpa henti tearikal semesta doa doa dipanjatkan adalah suara suara energi yang merambati ruangan tanpa henti
(Tentang/makna cerpen )
Bahwa hidup adalah bisikan bisikanada suatu masa dizaman dahulu kala ketika berpikir bahwa dia bisa berteriak lantang sebagaimana manusia lainnya dia pun berbisik memanjatkan doa tersebut kepada tuhannya agar suara mengelegar
(Kelebihan cerpen)
Bahasa mudah dipahami oleh pembaca karya ini sangat mengadalkan pikiran agar pembaca merasakan tentang makna cerpen tersebut tetapi dengan bahasa yang mudah dipahami memudahkan pembaca untuk perpikir tentang teks tersebut.
(Kekurangan cerpen tersebut)
Tidaknya adanya identitas cerpen yang lengkap seperti karangan halaman yang dibutuhkan oleh cerpen tersebut.
Judul buku: Sebuah Seni untuk Bersikap Bodo Amat
BalasHapusPengarang: Mark Manson
Penerbit: Gramedia Widiasarana Indonesia
Tanggal Terbit: 20 Februari 2005
Tebal halaman: 256 halaman
Sinopsis Buku:
“Apapun masalahnya, konsepnya sama: selesaikan masalah, lalu berbahagialah. Sayangnya bagi banyak orang, rasanya hidup tidak sesederhana itu. Itu karena mereka menghadapi masalah dengan paling tidak satu dari dua cara berikut: penyangkalan atau mentalitas korban” (hal 37)
Isi Resensi:
Buku ini menceritakan seorang Charles Bukowski seorang pecandu alkohol senang bermain perempuan,penjudi kronis,kasar, kikir,dan tukang utang.Ia bercita-cita menjadi seorang penulis. Karya Bukowski selalu ditolak oleh hampir setiap majalah, tetapi hal tersebut tidak membuatnya menyerah ia tetap menulis dan membuat puisi. Sehingga dengan pengalamannya ia memiliki sikap bodo amat
Dalam bukunya yang berisi makna cuek yang bukan berarti tidak peduli terhadap apapun, Charles Bukowski gambaran sederhana untuk mengarahkan kembali ekspektasi hidup dalam memilih apa yang penting karena pada intinya hidup hanyalah rentetan masalah yang tidak ada ujungnya.
Kelebihan Buku:
Melalui karakter tokoh Charles Bukowski yang kuat dan gigih, kita mendapat makna tersendiri untuk bersikap cuek, dan tetap bahagia menatap masalah yang sedang dialami
Kekurangan Buku:
Meskipun judulnya seolah memberi kesan tentang kiat-kiat cuek, tapi ternyata tidak cuek disini menggambarkan seorang pejuang yang meraih impian dengan segala rintangan.
Nama : Esther maria kaitjily
BalasHapusKelas : XII SMK
judul : Ketika listrik padam
Penerbit : imam yuni
Tanggal penerbitan : 10 september 2023
Tebal halaman
terutama waktu Kakak mengganggu Nita sampai menangis.
Kadang Nita merasa Ibu tidak sayang padanya. Ibu lebih sayang Kakak, karena Kakak lebih pintar di sekolah. Tapi Ibu juga ringan tangan memukul Kakak. Berbeda dengan Nita yang lebih pendiam, Kakak suka memberontak.
Tapi apa benar Ibu tidak sayang padanya? Atau tidak sayang pada Kakak, atau Ayah? Nita tahu, sejak Ayah "hanya diam" di rumah, Ibu yang bekerja. Bahkan ketika Ayah masih bekerja, Ibu juga bekerja sambil mengurus rumah.
Saat ini sebetulnya Nita juga merasa takut. Dia hanya sendiri di rumah dan duduk di tengah redup cahaya lilin. Lalu dia teringat Kakak pernah berkata bahwa dia tak perlu takut. Tidak ada yang perlu ditakuti di rumah ini. Tidak ada yang namanya hantu atau semacam itu. Betul-betul tidak ada! Paling-paling hanya ada pencuri. Tapi jika semua jendela ditutup dan pintu depan dikunci, tidak ada yang perlu ditakuti lagi. Apalagi kita tinggal di gang kecil yang padat, lanjut Kakak, di mana rumah-rumah berdempet dan orang berlalu- lalang.
Tetapi apakah Kakak tahu, batin Nita, ketika listrik padam, gang di depan rumah sangat sepi? Entah ke mana orang- orang.
Baca juga
Gentayangan
***
NITA mulai gelisah. Lilin di dapur padam, sementara dua lilin di meja makan sudah sangat pendek. Bagaimana jika lilin-lilin itu benar-benar padam dan lampu belum juga menyala?
NITA tersentak. Dia melihat lilin-lilin di meja makan memendek. Bagaimana jika lilin-lilin itu padam, batinnya, sementara lampu belum menyala? Sudah tidak ada lilin di rak dapur. Tinggal empat lilin itu, yang sebetulnya hanya potongan-potongan lilin.
Sekarang hampir pukul 20.00.
Satu lilin di meja makan padam.
Saat ini Nita betul-betul kangen pada Ayah. Dia ingin bertemu Ayah. Hanya Ayah yang paling sayang padanya di rumah ini. Ayah selalu menjaga Nita. Berbeda dengan Ibu yang gampang marah dan ringan tangan main pukul. Ayah selalu membela ketika Ibu memarahi, apalagi sampai memukul Nita. Mereka pernah bertengkar gara-gara soal itu. Dan karena itu Ibu tak pernah memarahi atau memukul Nita ketika Ayah di rumah.
dua kamar di seberang meja makan, berikut dinding penyekat berupa papan berwarna cokelat. Bahkan dia bisa melihat pintu ke arah ruang depan dan tangga di samping dapur.
Lalu ada ketukan di pintu.
Nita hampir melompat dari kursi bersandaran miring itu. Apakah itu Ibu, atau Kakak, atau malah Ayah yang pulang?
Nita berjalan cepat ke ruang depan. Dia tak perlu meraba- raba atau berjalan dengan menggeser kaki lagi.
Suara ketukan terdengar lagi.
Tapi Nita terhenyak. Dia berdiri mematung di depan pintu. Ketukan itu-suara ketukan itu aneh! Itu bukan ketukan Ibu, karena Ibu biasa mengetuk dengan keras sambil memanggil nama Kakak atau namanya. Bukan juga ketukan Kakak, karena Kakak juga mengetuk keras tapi tidak memanggil- manggil. Itu juga bukan ketukan Ayah, karena Ayah selalu mengetuk dengan pelan.
Ketukan itu bahkan lebih pelan daripada ketukan Ayah, dan tidak ada suara memanggil-manggil.
Apa ada orang datang bertamu? Jika orang itu tamu, biasanya dia akan mengetuk pintu pagar. Bukan langsung masuk dan mengetuk pintu depan. Lagi pula, siapa yang akan bertamu ketika listrik padam?
Nita masih mematung di depan pintu. Dia merasa bulu kuduknya meremang.