Materi Kelas XII- Semester 2 : KRITIK DAN ESAI

KRITIK DAN ESAI
A. Pengertian Kritik dan Esai Kritik dan esai sesungguhnya dua jenis teks yang hampir sama. Keduanya sama-sama berisi pendapat atau argumen. Dalam penulisannya, keduanya juga mesti didahului dengan proses analisis yang mendalam serta objektif dari penulisnya. Perbedaan keduanya terletak pada objek yang dibahas. -------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------- Perbedaan antara Kritik dan Esai 1. Objek bahasan kritik umumnya suatu karya (baik senin, musik, sastra, film, dll), sedangkan esai objeknya berupa fenomena yang ada di kehidupan. 2. Kritik membutuhkan ulasan tentang deskripsi karya yang dibahas, sedangkan esai tidak. 3. Kritik wajib menyuguhkan data, sedangkan esai tidak selalu. -------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------- Struktur Kritik dan Esai 1. Pendapat atau tesis. 2. Argumen. 3. Penegasan ulang. -------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------- Unsur Kebahasaan Kritik dan Esai 1. Menggunakan pernyataan-pernyataan yang bersifat persuasif atau mengajak. 2. Menggunakan pernyataan yang menyatakan fakta untuk mendukunfg atau membuktikan 3. kebenaran dari argumentasi penulisnya. 4. Menggunakan pernyataan yang memiliki makna menilai atau memberikan komentar. 5. Menggunakan istilah teknis yang berhubungan dengan topik yang dibahas. -------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------- Perbedaan kritik sastra dan esai adalah kritik sastra ialah karangan yang ditujukan untuk menanggapi karya sastra, sedangkan esai ialah karangan opini pribadi. Berikut ini penjelasan tentang perbedaan kritik sastra dan esai: H.B. Jassin dalam Kesusastraan Indonesia Modern dalam Kritik dan Esai (1967) berpendapat, kalau kita kemukakan pendapat, maka itu adalah dari salah satu jurusan pandangan, yang mungkin diterima mungkin tak diterima oleh pihak-pihak yang bertentangan. Persamaan kritik sastra dan esai adalah sama-sama disampaikan atau ditulis berdasarkan pendapat dari sudut pandang pribadi. Pertentangan bahkan polemik dalam dunia sastra dan literasi merupakan hal lumrah. Baik kritik sastra maupun esai, dapat memperkaya dan memperluas wawasan pembacanya. Agar lebih memahami, kita perlu mengenali perbedaan kritik sastra dan esai. Baca juga: Kritik Sastra dan Sebutan Kritikus Kritik Sastra Mengutip Dina Gasong dalam Bahan Ajar Mata Kuliah Kritik Sastra (2018), kritik sastra adalah usaha memberikan tanggapan, pertimbangan, penulaian suatu karya dengan memperlihatkan keunggulan dan kelemahan dari suatu karya. Kritik sastra berkaitan dengan karya sastra, baik itu cerpen, novel, atau drama. Menulis kritik sastra merupakan salah satu bentuk apresiasi terhadap pengarang. Kritik sastra juga dapat menjadi jembatan antara pembaca dan pengarang. Pada titik tertentu, penilaian terhadap karya sastra ditulis berdasarkan metode dan teori kritik serta kesusastraan. Kesimpulannya, ciri kritik sastra yang menjadi pembeda dengan esai atau karangan lainnya, yaitu: Ditujukan untuk menanggapi atau mengomentari karya sastra. Menungkapkan kelebihan dan kekurangan dalam karya sastra. Kritik sastra dapat dilengkapi dengan saran. Menjadi sarana apresiasi --------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------- Esai Menurut Jos Daniel Parera dalam Menulis Tertib dan Sistematik Edisi Kedua (1993), esai adalah karangan atau tulisan dalam bentuk prosa tentang apa saja. Penulisan esai bersifat individual. Maksudnya, pemikiran dan pandangan yang disampaikan dalam esai adalah pandangan personal penulisnya. Masing-masing penulis esai memiliki gaya kepenulisannya masing-masing. Metode dan teorinya tidak kaku seperti kritik sastra, tetapi tetap memenuhi kaidah kepenulisan yang utuh. Esai mencakup narasi serta kesimpulan yang logis agar dapat dipahami dengan baik oleh pembaca. Dapat disimpulkan, ciri esai yang menjadi pembeda karangan lainnya, yaitu: Ditulis secara naratif dalam bentuk prosa. Tulisan tidak terlalu panjang, sehingga dapat dinikmati pembaca dengan lebih santai. Tiap penulis esai memiliki gaya kepenulisan yang khas. Esai berisi bagian yang penting dan menarik saja dari obyek dan subyek pembahasaan, sehingga esai terkesan tidak utuh. Secara kepenulisan, esai harus memenuhi kaidah keutuhan karangan. Esai merupakan pandangan personal atau pribadi penulisnya

Komentar

Postingan populer dari blog ini

MEDITASI DAN KONSENTRASI DALAM DUNIA TEATER DAN DRAMA

RESENSI

Materi Bahasa Indonesia BAB 4 : NOVEL