KIP X - UNSUR-UNSUR KOMUNIKASI

Unsur-unsur Komunikasi dan Faktor Penghambatnya
Komunikasi pada hakikatnya dibentuk dari lima unsur pokok, yang merupakan satu kesatuan utuh dan bulat. Jika salah satu unsur tidak ada, proses komunikasi tidak akan dapat berlangsung. Kelima unsur komunikasi itu saling berhubungan, saling melengkapi dan saling ketergantungan. Lima unsur komunikasi yang dimaksud adalah sebagai berikut. 1. Komunikator (pengirim berita) Sebagai pengirim berita atau pesan, komunikator harus berusaha mengemukakan hal-hal yang terkandung dalam pikirannya secara jelas kepada pihak yang menerima berita, sehingga komunikan mudah dan cepat untuk memahami dan menaggapinya. Pada saat menyampaikan berita atau pesan, komunikator harus memperhatikan dengan siapa atau kepada siapa pesan itu disampaikan. Penyampaian berita atau pesan sudah barang tentu harus disesuaikan dengan tingkat pengetahuan dan pengalaman pihak penerima berita. 2. Messages (berita atau pesan) Isi berita atau pesan harus jelas, sehingga apa yang dimaksud oleh pengirim berita dapat diterima oleh pihak penerima berita. Berita atau pesan dapat disampaikan dalam berbagai bentuk, seperti perintah, permintaan, pendapat, saran atau usul, dapat disampaikan secara lisan maupun tulisan/ gambar/kode dan lain-lain. 3. Komunikan (penerima berita) Pihak penerima berita harus memberikan tanggapan terhadap berita atau pesan yang diterimanya. Sebagai penerima berita atau pesan tentu saja harus harus menafsirkan berita/pesan yang diterima seperti yang dimaksud oleh pihak pengirim berita. 4. Transmits (proses pengiriman berita) Proses pengiriman berita menyangkut sarana dan media yang dipakai dalam mengirim berita atau pesan. Sarana dan media yang diperlukan dan digunakan dalam proses komunikasi tergantung pada jenis dan sifat berita atau pesan yang akan disampaikan. 5. Respon (reaksi atau tanggapan) Reaksi atau tanggapan yang diberikan oleh pihak penerima berita disebut respon (umpan balik). Dengan adanya tanggapan dari pihak penerima berita, komunikator dapat mengetahui berita yang dikirim tersebut sampai dan dimengerti atau pun tidak oleh pihak komunikan. Dengan adanya respon (feed back) dari pihak komunikan, maka akan terjadi proses komunikasi dua arah yang dikenal dengan sebutan two ways communication. Faktor Penghambat Komunikasi
Kadang dalam praktiknya, di dalam suatu komunikasi bisnis terjadi penggabungan antarkomunikasi verbal dan komunikasi nonverbal dalam suatu situasi. Karena biasanya kata-kata yang disampaikan dalam suatu komunikasi atau percakapan kadang hanya membawa sebagian dari pesan. Relevansinya dalam komunikasi bisnis, tipe komunikasi nonverbal dapat menentukan kredibilitas dan kepemimpinan seseorang, yang dapat dilihat dari karakteristik suara, penampilan, sentuhan, gerakan dan posisi tubuh melalui ekspresi wajah dan mata. a. Kurangnya kecakapan Komunikator yang kurang cakap dalam menyampaikan pesan atau komunikan yang kurang cakap dalam mendengarkan pesan akan menghambat proses komunikasi. b. Sikap yang kurang tepat Sikap komunikator yang kurang baik (seperti meremehkan komunikan) atau sikap komunikan yang kurang baik (seperti kurang simpatik dan kurang memperhatikan) akan menghambat proses komunikasi. c. Kurangnya pengetahuan Komunikator yang kurang perhatian akan tampak tidak menguasai materi pembicaraan dan komunikan yang kurang pengetahuan akan sulit menerima informasi, sehingga proses komunikasi akan terhambat. d. Kurang memahami sistem social Komunikator dan komunikan yang kurang memahami sistem sosial baik secara formal dan informal dapat menghambat proses komunikasi. e. Kesalahan bahasa/semantik Penggunaan bahasa yang memiliki arti ganda akan menimbulkan penafsiran yang berbeda antara komunikator dan komunikan, sehingga dapat terjadi kesalahpahaman yang akan menghambat proses komunikasi. f. Jarak fisik Komunikator dan komunikan yang terpisahkan oleh jarak yang berjauhan akan mengakibatkan komunikasi menjadi tidak lancar dan efisien.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

MEDITASI DAN KONSENTRASI DALAM DUNIA TEATER DAN DRAMA

RESENSI

Materi Bahasa Indonesia BAB 4 : NOVEL