TEKNIK MEMBACA PUISI

A. Pengertian Puisi :
Berdasarkan pengertiannya, puisi dapat dikatakan sebagai salah satu genre sastra yang menggunakan kata-kata yang estetis dan berirama. Penggunaan kata-kata indah ini bertujuan untuk membangun makna yang berbeda atau menggantikan makna asli sebuah kata. --------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------- B. Ciri-Ciri Puisi : Puisi memiliki beberapa ciri sebagai berikut: • Bahasa yang digunakan dalam puisi lebih padat dibandingkan prosa dan drama. • Puisi memiliki rima atau sajak yang teratur. • Puisi lebih menggunakan sajak syair atau pola pantun, khususnya pada puisi lama. • Puisi bersifat simetris. • Puisi memiliki makna konotatif. • Puisi terdiri dari kesatuan sintaksis (gatra). ----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------- C. TEKNIK MEMBACA PUISI :
1. Interprestasi adalah Teknik membaca puisi yang pertama berkaitan dengan kemampuan interpretasi puisi. Yang dimaksud dengan interpretasi adalah kemampuan lo dalam menafsirkan atau mengartikan kata, simbol, atau lambang yang digunakan oleh penyair di dalam puisinya. Interpretasi yang tepat itu sangat penting bahkan mungkin merupakan kunci keberhasilan dalam pembacaan suatu puisi lho Sobat. Pasalnya, jika kita gagal memahami arti atau pesan yang disampaikan dalam puisi, pasti sangat mempengaruhi teknik membaca puisi yang lainnya dari segi vokal dan penampilan. 2. Teknik Vokal : Teknik membaca puisi yang kedua ini berkaitan dengan bagaimana kejelasan suara yang baik dalam membaca puisi. Untuk memastikan bahwa suara yang kita hasilkan saat membaca puisi itu baik, jelas dan membantu penyampaian makna atau penafsiran terhadap puisi itu kepada audience, ada beberapa hal yang perlu lo perhatikan. a. Intonasi : Menurut Foy Ario (2020), intonasi adalah keras lembutnya pengucapan suatu kata yang mempengaruhi ketepatan penyajian puisi. Lo juga bisa menyatakan bahwa tinggi rendahnya nada dalam membaca puisi disebut intonasi. Supaya Sobat Zenius bisa memiliki intonasi yang baik, Sobat harus terlebih dahulu menemukan kata-kata yang dianggap penting yang lalu diberikan penekanan dalam pengucapannya. Penekanan kata-kata yang penting ini disebut juga tekanan dinamik. Selain penekanan kata, lo juga harus menentukan cepat lambatnya pengucapan suatu kata yang disebut dengan tekanan tempo. b. Jeda : Sobat pasti menyadari kalau puisi pada umumnya disusun dalam bentuk baris atau larik. Nah, kesalahan yang sering dibuat dalam teknik membaca puisi adalah memberikan jeda pada setiap pergantian barisnya. Tunggu, jeda itu apa sih Sobat? Yak benar, pemberhentian sesaat dalam membaca puisi disebut jeda. Pemberian jeda pada setiap barisnya dapat menimbulkan efek terputus-putus dan membuat pendengar sulit untuk memahami atau menikmati pembacaan puisi lo. Satu hal yang paling mudah dilakukan adalah mengikuti tanda baca yang ada di dalam puisi. Lo bisa memberikan penjedaan singkat jika menemui tanda koma (,) dan penjedaan lebih lama pada tanda titik (.). Contoh nya seperti pada penggalan puisi Sajak Matahari karya W. S. Rendra di bawah ini. c. Artikulasi : Artikulasi merupakan kejelasan suara dari pengucapan setiap kata yang ada dalam sebuah puisi. Sobat bisa mulai dari kejelasan pengucapan huruf-huruf vokal seperti /a/, /i/, /u/, /e/, /o/. Pastikan bahwa Sobat benar-benar membuka dan membentuk mulut Sobat dengan benar dalam pengucapannya. Misalnya, ketika lo mengucapkan huruf /o/, maka mulut akan terbuka dan bibir membentuk lingkaran kecil. Lalu ketika mengucapkan huruf /a/, pastikan mulut dan bibir Sobat semua terbuka lebar ya. Dengan memperhatikan pengucapan setiap huruf yang ada, lo akan memiliki artikulasi yang baik juga. d. Pernafasan : Teknik pernafasan yang benar penting supaya dalam membaca Sobat Zenius tidak kehabisan nafas. Kalau Sobat Zenius menonton video penjelasan tentang teknik membaca puisi yang ada di Zenius, lo akan mendapatkan tips untuk menggunakan nafas perut saat membaca puisi. Penggunaan nafas perut ditandai dengan alih-alih pundak yang terangkat naik, tetapi perut lah yang akan mengembang saat menarik nafas. --------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------- D. Performance atau Penampilan
Teknik membaca puisi yang terakhir ini membahas terkait penampilan lo yang bisa dilihat oleh mata audience yaitu ekspresi dan bahasa tubuh. Pertama, ekspresi atau mimik wajah, seperti yang lo semua tau merupakan raut wajah yang menunjukan suatu emosi. Tentunya raut wajah kita ketika senang akan berbeda dengan raut wajah ketika marah atau sedih. Selanjutnya, bahasa tubuh artinya gerakan tubuh yang Sobat Zenius buat selama membacakan puisi. Contoh yang paling umum adalah gerakan mengepalkan tangan ke atas dengan tegas ketika ingin menunjukan semangat yang membara dalam sebuah puisi. Penggunaan ekspresi wajah dan bahasa ini penting untuk membantu menggambarkan atau menafsirkan isi puisi ini Sobat. Selain menggunakan ekspresi dan bahasa tubuh. Pembaca puisi juga harus tenang ketika tampil di atas panggung. Tenang bukan berarti tidak bergerak ya Sobat, melainkan tidak menunjukan gerak tubuh yang grogi atau tidak menguasai panggung. Merasa relax saat membaca puisi sangat penting supaya penjiwaan terhadap puisi dapat mengalir. Pembaca puisi juga harus berani untuk membuat kontak mata dengan audience supaya mereka juga bisa turut merasakan emosi yang Sobat rasakan.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

MEDITASI DAN KONSENTRASI DALAM DUNIA TEATER DAN DRAMA

RESENSI

Materi Bahasa Indonesia BAB 4 : NOVEL